Pascasarjana Ilmu Ekonomi FEB UI Dapatkan Masukan dari Perwakilan Kemenristekdikti dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terkait Hibah Peningkatan Mutu

Pascasarjana Ilmu Ekonomi FEB UI Dapatkan Masukan dari Perwakilan Kemenristekdikti dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Terkait Hibah Peningkatan Mutu

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – Workshop Gabungan yang telah berlagsung pada Oktober lalu merupakan salah satu rangkaian dari pelaksanaan program hibah peningkatan mutu Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (PPIE) bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Prodi S-2 dan S-3 di Indonesia.

Sehubungan dengan program tersebut, PPIE FEB UI mendapat amanah dari Kemenristekdikti untuk mendampingi 4 Perguruan Tinggi, yaitu Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Halu Oleo (Kendari), Merdeka Malang, dan Nusa Bangsa (Bogor). Peserta yang hadir pada workshop ini berjumlah 23 orang yang terdiri dari para Kaprodi dan Direktor Pascasarjana serta Tenaga Pendidik (Tendik).

Selasa (5/11/2019), PPIE FEB UI melaporkan pertanggungjawaban hasil kegiatan hibah peningkatan mutu Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Tahun 2019 yang diinisiasi oleh Belmawa Kemenristekdikti yang dihadiri juga oleh perwakilan dari 4 Perguruan Tinggi yang berlangsung di ruang Doktoral Lantai 4, Gedung Pascasarjana FEB UI.

Ketua Program Studi S-2 & S-3 PPIE FEB UI, Sugiharso Safuan melaporkan kepada bahwa pelaksanaan program pendampingan dimulai dengan mempelajari hasil evaluasi diri (self evaluation) dimana masing-masing prodi diwajibkan mengisi PSQA (Program Studi Quality Assurance), software yang dikembangkan oleh Belmawa Kemenristekdikti untuk mengidentifikasi mutu dari masing-masing Prodi.

Berdasarkan mapping Perguruan Tinggi pendamping merumuskan strategi untuk melakukan dua jenis kegiatan yakni bedah kurikulum dan kegiatan yang bersifat spesifik dalam bidang pengabdian pada masyarakat/penulisan artikel ilmiah International. “Selain itu, hibah ini menghasilkan 7 kegiatan, di antaranya bedah kurikulum & peningkatan kualitas lulusan, workshop standar Nasional Dikti, workshop kurikulum, workshop pembuatan RPS (Rencana Pembelajaran Semester), workshop pembuatan SOP, workshop penyelenggaraan Progam Pengabdian Masyarakat (Pengmas), pelatihan & coaching penulisan jurnal. Semua kegiatan tersebut dievaluasi terkait dengan keberhasilan, hambatan, dan solusi perbaikan,” kata Sugiharso Safuan.

Selanjutnya, menyelenggarakan workshop gabungan untuk mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan dengan bertemu, berdiskusi, sharing pengalaman yang didampingi oleh narasumber yang kompeten di bidangnya selama 3 hari yang berlangsung di Margo Hotel.

“Setelah melaksanakan 90 persen kegiatan, pelajaran yang bisa diambil dari Program Hibah yang diinisiasi oleh Belmawa Kemenristekdikti adalah terpupuknya semangat kebersamaan di antara kami sesama Prodi Ilmu Ekonomi. Kami menyadari ternyata dengan saling berbagi dengan prodi yang berasal dari 4 wilayah di Indonesia, ada banyak informasi yang akan memperkaya masing-masing Prodi apabila hubungan ini bisa terus dilanjutkan. Ide-ide tentang pembuatan joint research akan sangat bermanfaat mengingat kami memiliki keunggulan dan kekhasan masing-masing,” tuturnya.

Bagi pihak pendamping akan mendapatkan berbagai informasi baru terkait dengan hal-hal yang ditemui pada saat pendampingan dilakukan dan juga menjalin jaringan kerjsama baru bagi pendamping dengan kampus dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.

Sementara pihak yang didampingi, mendapatkan rekanan yang sudah berada dalam jejaring mereka secara langsung, dapat bekerjasama dengan pihak UI dalam rangka peningkatan kuaitas prodi baik di bidang pendidikan, penelitian bersama sesuai arah penelitian pada kampus yang didampingi dan juga pengmas bersama dengan tema yang lebih luas dengan melihat adanya aspek lintas wilayah yang terbentuk antar kampus pendamping dan yang didampingi.

Setelah selesainya program ini, Perguruan Tinggi yang dibina untuk mengisi lagi PSQA dengan pengetahuan yang baru diperoleh dari program pendampingan. Sehingga, nilai PSQA dari masing masing PT yang didampingi menjadi meningkat karena refleksi adanya perbaikan.

“Dengan demikian, hasil dari workshop ini diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan baru untuk dibawa pulang mengenai bagaimana mencari solusi untuk meningkatkan mutu mulai dari kurikulum sampai dengan permasalahan teknis seperti penyusunan SOP, BRP, dan lain sebagainya,” tutup dia.

Wisjnu Martani perwakilan dari pihak Belmawa Kemenristekdikti yang berasal dari UGM memberi masukan untuk Pascasarjana Ilmu Ekonomi bahwa perlu adanya capaian terhadap semua kegiatan yang telah dicanangkan, pengelolaan manajemen, pengelolaan RPS agar tidak terjadi overlap, dan melakukan evalusi pembelajaran. Hibah peningkatan mutu ini dilakukan untuk bagaimana kita belajar dan mengembangkannya, maka dipilihlah FEB UI yang mampu dan bersedia mendampingi kegiatan ini. Diharapkan hibah peningkatan mutu yang diinisiasi oleh Kemenristekdikti bisa meningkatkan kerjasama dalam pengabdian masyarakat (pengmas), dan menyelenggarakan guest lecture dengan pembicara yang ahli di bidangnya untuk menambah pengetahun mahasiswa maupun dosen. (Des)