PPIE FEB UI Adakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan dan Kepemimpinan Bagi Mahasiswa Lulusan Program Kerja Sama Kementerian Perdagangan RI Angkatan 2021

PPIE FEB UI Adakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan dan Kepemimpinan Bagi Mahasiswa Lulusan Program Kerja Sama Kementerian Perdagangan RI Angkatan 2021

 

Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI

DEPOK – (28/2/2024) Sebagai bentuk kerja sama dalam meningkatan kualitas kepemimpinan sumber daya manusia di Aparatur Sipil Negara (ASN), Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PPIE FEB UI) mengadakan Pelatihan Peningkatan Kemampuan dan Kepemimpinan Bagi Mahasiswa Lulusan Program Kerja Sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Angkatan 2021, di Hotel Salak The Heritage, Bogor, pada Rabu (28/2).

Ketua Program Studi S-2 & S-3 PPIE FEB UI Diah Widyawati, Ph.D., berharap kerja sama antara PPIE FEB UI dengan Kementerian Perdagangan RI terus terjalin dengan baik dan langgeng. Pada dasarnya, Kemendag RI memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu ekonomi di dalam aktivitas perdagangan. Maka dari itu, kami berharap, ilmu yang sudah diperoleh selama 2 tahun ini (4 semester) di PPIE FEB UI, baik reguler maupun linkage, dapat membantu pekerjaan para pegawai Kemendag RI dalam hal meriset, analisis, kajian, membuat kebijakan, hingga klaster yang membutuhkan pemikiran ekonom. Di sisi lain, untuk memperkaya soft skill, kami mengadakan pelatihan tentang kepemimpinan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemendag RI yang baru lulus dari PPIE FEB UI bisa menjadi pemimpin yang handal & profesional nantinya di instansi tempat mereka bekerja.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Perdagangan RI Dr. Rusmin Amin mengucapkan terima kasih kepada PPIE FEB UI atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini dalam mendukung pengembangan kompetensi SDM di lingkungan Kemendag RI. “Saya mengapresiasi inisiatif dari PPIE FEB UI yang menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan ini, semoga pelatihan ini memberikan manfaat bagi para pegawai kami agar memiliki jiwa kepemimpinan yang handal dan profesional di masa depan,” ungkap Rusmin Amin.

Pelatihan ini diisi oleh dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Riani Rachmawati, Ph.D., selaku Dosen Departemen Manajemen FEB UI yang membahas tentang ‘Embracing Leadership’ dan Mone Stepanus, Ph.D., selaku Dosen Departemen Manajemen FEB UI yang membahas tentang ‘Know Yourself Before Leading Others’.

Riani Rachmawati, narasumber pertama, memaparkan bahwa menjadi seorang leader harus mempunyai positive mindset, mampu mengelola emosi (memahami & mengelola diri sendiri, lingkungan, dan membina hubungan sosial dengan orang lain) agar mampu memimpin anak buah atau bawahan dengan baik serta mampu menghadapi situasi yang komplek & penuh kejutan.

Selain itu, seorang leader harus memahami 4 gaya kepribadian manusia, yakni directive, spiritied, considired, dan analytical. Setiap individu atau bawahan memiliki gaya komunikasi yang berbeda-beda, maka seorang leader harus memahami gaya komunikasi masing-masing dari mereka agar terciptanya iklim komunikasi yang sehat & positif demi menghindari miskomunikasi.

“Pentingnya membangun iklim komunikasi yang sehat & positif di suatu organisasi/perusahaan bagi seorang leader. Hal ini bisa dimulai dari diri sendiri dengan menunjukkan believe attitude yang positif dan menghindari negative mindset agar tidak terjadi toxic di dalam organisasi/perusahaan tersebut,” ujar Riani.

Riani berharap semoga ASN di Kemendag RI ke depannya, memiliki jiwa leadership yang bisa mengambil keputusan dengan baik, memerhatikan bawahan, mempunyai kemampuan menghidupkan suasana yang positif di tempat bekerja sehingga bisa memberikan pelayanan prima pada masyarakat saat dirinya menjadi pejabat struktural ataupun leader. “Saya berpesan, jika Anda ingin menjadi seorang leader maka jangan pernah berhenti untuk belajar karena prosesnya harus dibangun secara terus-menerus, bertanggung jawab pada pekerjaan, mampu bekerja dengan tim, mengambil keputusan dengan bijak, serta terus membangun portofolio-portofolio leadership dengan berinisiasi mengembangkan diri sendiri secara mandiri dari pengalaman-pengalaman yang dilalui,” tutup Riani.

Mone Stepanus, narasumber kedua, menjelaskan bahwa sebelum menjadi leader, kita bisa mengetahui kepribadian diri dengan menggunakan aplikasi Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang merupakan sebuah tes psikologi yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang preferensi, kemampuan, dan kecenderungan mereka dalam hal berinteraksi dengan orang lain, mengambil keputusan, mengelola waktu, dan memecahkan masalah.

MBTI juga dapat membantu individu memahami preferensi dan karakteristik orang lain, sehingga dapat membantu dalam membangun hubungan interpersonal lebih baik. Selain itu, MBTI mengkategorikan individu ke dalam 16 tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan empat dimensi psikologis yaitu E (Ekstrovert) atau I (Introvert), S (Sensing) atau I (Intuition), T (Thinking) atau F (Feeling), dan J (Judging) atau P (Perceiving).

Dalam penggunaan MBTI, individu akan menjawab serangkaian pertanyaan untuk mengidentifikasi preferensi mereka pada masing-masing dimensi, lalu dikategorikan ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Setiap tipe memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat memberikan wawasan tentang preferensi, kemampuan, dan kecenderungan individu.

Sementara itu, MBTI memiliki kelebihan seperti meningkatkan pemahaman diri sendiri, memahami adanya perbedaan kepribadian, membantu mengembangkan karier. Tak hanya itu, MBTI juga memiliki kekurangan seperti tidak sepenuhnya akurat, dan stereotip. Pada dasarnya, Penerapan MBTI di dunia karier atau bekerja dapat membantu individu mengetahui minat dan preferensi karier mereka berdasarkan kepribadian mereka, meningkatkan efektivitas kerja, dan membantu individu mengembangkan karier mereka dengan memahami kekuatan dan kelemahan kepribadian mereka.

“Saya berpesan, bagi para ASN di Kemendag RI yang merupakan lulusan mahasiswa PPIE FEB UI yang ingin menjadi seorang leader harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan, mengelola konflik, dan mengambil keputusan yang baik dan cepat,” demikian Mone menutup pemaparan presentasinya.